BI Jatim: Kredit Macet Perbankan Turun, Picu Pertumbuhan Ekonomi Jatim di 2024
Surabaya | Metropos News – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) gelar BBM (Bincang Bareng Media), Senin (29/1).
Menurut Kepala KPw BI Jatim Doddy Zulverdi, BI Jatim mencatat adanya trend penurunan kredit macet perbankan, atau Non Performing Loan (NPL).
“Dimana turunnya NPL perbankan, dapat memacu pertumbuhan ekonomi Jatim di 2024. Kualitas kredit yang terjaga, membuat NPL perbankan di Jatim trendnya menurun”, ujarnya.
Doddy menambahkan, penyaluran kredit perbankan di Jatim secara year on year (yoy) Desember 2022 – Desember 2023 meningkat 8,45%, dan trendnya terus naik.
“Indikatornya, pada triwulan ke-2 tahun 2022, penyaluran kredit perbankan di Jatim mencapai 7,27%, naik 8,17% di periode yang sama tahun 2023″, tambahnya.
Sementara di triwulan ke-4 tahun 2023, tambah Doddy, pertumbuhan kredit naik lagi menjadi 8,45%. Ini disertai dengan tingkat kualitas kreditnya yang terjaga, yang membuat NPL perbankan di Jatim turun di triwulan ke-3 tahun 2023.
“Sesuatu yang positif, karena kita mampu mendorong kredit perbankan di Jatim,baik kepada korporasi, perusahaan, rumah tangga, kredit konsumsi, tanpa memicu kenaikan kredit macet,” ungkapnya.
Doddy menjelaskan, sedangkan untuk jumlah merchant QRIS di Jawa Timur pada Desember 2023, tercatat 3,45 juta atau meningkat 31,37% (yoy) dibandingkan Desember 2022. Merchant QRIS tersebut didominasi oleh merchant Usaha Mikro (UMI) dengan proporsi 64,39% dari total merchant.
Sementara total pengguna QRIS di Jawa Timur sampai dengan Desember 2023 sebanyak 6,29 juta, atau tumbuh 54,59% (yoy) dibandingkan Desember 2022.
“Perluasan penguna baru QRIS terus diupayakan, melalui berbagai program kolaborasi BI & Penyedia Jasa Pembayaran. Yang meyasar berbagai komunitas masyarakat”, jelasnya.
Tercatat pengguna baru QRIS di sepanjang tahun 2023 sebanyak 2,22juta pengguna baru. Atau mencapai 105,3% dari target pengguna baru di Jawa Timur (2,1jt pengguna baru).
Nominal dan volume transaksi QRIS di Jawa Timur pada Desember 2023, masing-masing sebesar Rp2,36 triliun (meningkat 174,68%, yoy) dan 19,56 juta transaksi (meningkat 91,59%, yoy).
“Peningkatan transaksi secara tahunan menggambarkan peningkatan akseptansi QRIS di masyarakat. QRIS mendorong percepatan perbaikan ekonomi nasional, termasuk Jawa Timur melaluitransaksi pembayaran ritel yang cepat-mudah-murah-aman-handal”, tuturnya.
BBM pada Januari 2024, merupakan Kegiatan terakhir yang dipimpin Doddy Zulverdi. Sebab, setelah menjabat sebagai Kepala KPw BI Jatim selama 9 bulan, Doddy mendapatkan promosi sebagai Asisten Gubernur BI di Jakarta.
“Terima kasih buat teman-teman media yang men-support tugas-tugas kami selama ini. Semoga apa-apa yang menjadi kebijakan Bank Indonesia, terutama tentang perbankan dan dunia usaha. Dapat tersampaikan ke masyarakat melalui temen-temen media,” pungkasnya.
@Nt
