Banyuwangi –  Anggota DPR-RI terpilih periode 2024-2029 Bambang Haryo Soekartono meminta ASDP meniru Pelabuhan laut Tanjungwangi yang kini sudah dilengkapi dengan jembatan timbang terintegrasi dengan pusat data.

Pelabuhan penyeberangan ketapang yang menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Jawa Timur ini, harus bisa difasilitasi dengan jembatan timbang.

“Jembatan timbang ini, penting sekali untuk antisipasi, dan deteksi data dari truk yang akan masuk ke kapal” Imbuh pemilik sapaan akrab BHS.

Hal ini menjadi sangat penting, karena di kapal itu ada batasan kekuatan konstruksi kapal, batasan stabilitas kapal dan termasuk adanya batasan daya muat atau displacement daripada kapal,

“Kalau misalnya terlalu berat sehingga dia melebihi dari lambung timbulnya, ini bisa pecah. Maka perlu di fasilias dengan jembatan timbang, yang sudah konek dengan monitoring pusat data yang ada di Pelindo, ini perlu ditiru oleh ASDP di jalur angkutan penyeberangan” Tegas BHS.

Sebelumnya, alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya mengatakan Pelabuhan laut Tanjungwangi ini merupakan pelabuhan strategis yang dapat di-integrasikan dengan kawasan industri.

Menurut anggota komisi V DPR-RI periode 2014-2019, Kedalaman pada dermaga pelabuhan laut ini sudah alam yakni 14 meter, ini sudah kapal generasi ketiga dengan panjang 300 meter bisa masuk kesini.

“Tetapi, tidak hanya kedalaman, tidak hanya dermaga yang perlu dipenuhi, tetapi peralatan bongkar muat harus juga cukup, yakni terminal tempat penumpukan barang atau logistik, terminal penumpang juga dermaga” Imbuh BHS

Kemampuannya, kata BHS harus sinkron, tentu butuh adanya pembenahan menuju kesimbangan antara terminal penumpukan, dermaga dan kedalam. Harus sesuai standart.

“Maka pelabuhan ini menjadi pelabuhan yang menarik bagi kapal-kapal domestik dan internasional. Kalau mereka terintegrasi dengan industri maka ini akan jadi pelabuhan besar” Tutupnya.