Surabaya – Agustono, Kepala Distrik Navigasi tipe A kelas 1 Tanjung Perak Surabaya, memastikan pihaknya akan segera melakukan penertiban terhadap jaring apung yang menghambat alur pelayaran di selat Madura.

“Sesuai arahan direktorat jenderal Perhubungan laut, bahwa hal-hal yang menjadi percepatan untuk tidak menghambat pelayaran itu, kita akan segera lakukan secara cepat berkoordinasi dengan KSOP” Kata Agustono, Kamis (18/7).

Dikatakan dia. Terkait masalah ini, pihaknya akan melaporkan terlebih dahulu kepada direktur jenderal dan KSOP.

“Karena ini menyangkut personilnya, lalu bersama-sama dengan KSOP yang mempunyai authority terhadap wilayah Surabaya termasuk pengamanan, untuk mengambil langkah” Imbuhnya.

Sebelumnya, anggota DPR-RI terpilih dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) Bambang Haryo Soekartono yang melakukan kunjungan ke kantor Disnav Surabaya memberikan masukan kepada Disnav agar dapat mencermati adanya zero-zero keramba jaring apung di alur pelayaran madura.

Menurutnya, keramba jaring budidaya ikan yang ada di laut tidak boleh semakin menghabiskan areal traffic daripada transportasi laut.

“Jadi ini, kami harapkan ada tindakan tegas dari kementerian perhubungan bersama-sama dengan Pol air atau angkatan laut untuk menertibkan keramba jaring apung yang ada di alur pelayaran timur” Tukasnya,

BHS juga menyotori endapan lumpur di areal Jembatan Suramadu yang sudah menebal dan dapat membahayakan kapal yang melintas, sehingga memerlukan pengerukan.

Ketika surut, kata BHS, maka endapan lumpur dari Lapindo tersebut membuat rute pelayaran selat Madura menjadi sempit.

“Perlunya dilakukan pengerukan oleh Kementerian PU karena bencana Lapindo adalah bencana nasional yang sudah ditangani oleh pemerintah pusat. Makanya tadi saya sampaikan ke kepala kenavigasian untuk membuat surat, itu memang terjadi pendangkalan,” terangnya.