IPPAMA Kawal Debat Putaran Pertama Pilkada Surabaya di Gedung Dyandra
Surabaya, Metroposnews.com– Ikatan persatuan putra madura (IPPAMA) telah melaksanakan pengawalan ketat pada debat putaran pertama calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang digelar di Gedung Dyandra, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, pada hari Senin 16 Oktober 2024. Acara ini dihadiri oleh para Audien dan disaksikan langsung oleh masyarakat serta berbagai pihak.
Perlu diketahui, IPPAMA, sebagai salah satu organisasi masyarakat yang selalu memperjuangkan demokrasi yang sehat, merasa penting untuk memastikan jalannya debat dengan lancar, aman, dan objektif. Pengawalan ini bertujuan untuk menjaga integritas proses pemilihan agar berlangsung secara adil dan transparan, serta memberikan kesempatan kepada Audien untuk melakukan diskusi tanpa gangguan.
Dalam pengawalan ini, IPPAMA melibatkan puluhan anggota yang dibekali dengan pengetahuan terkait tata cara pengawasan debat politik. Mereka bekerja sama dengan pihak keamanan lokal untuk memastikan suasana tetap kondusif dan mendukung diskusi yang sehat antar-kandidat. IPPAMA juga berperan aktif dalam memantau adanya potensi pelanggaran, baik oleh pendukung calon maupun panitia pelaksana.
Pengawalan dilakukan sepanjang acara debat yang berlangsung pada Rabu 16 Oktober 2024 malam di Gedung Dyandra, salah satu tempat bersejarah di Surabaya. Lokasi ini dipilih karena kapasitasnya yang mampu menampung ratusan peserta dan pengunjung dengan pengaturan keamanan yang ketat.
Debat putaran pertama ini menjadi momentum krusial bagi masyarakat Surabaya untuk mengenal lebih jauh program kerja yang diusung oleh para kandidat. Dalam hal ini, IPPAMA ingin memastikan bahwa debat tersebut berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi, di mana transparansi dan keterbukaan informasi menjadi hal yang utama.
Dengan demikian, IPPAMA berharap upaya pengawalan ini dapat mendorong pemilih untuk menentukan pilihan secara bijak dan berdasarkan informasi yang akurat. Debat berikutnya akan terus dipantau untuk menjamin integritas proses demokrasi di Kota Pahlawan ini. (Sugianto/red)
