Surabaya | Metropos News – Sebagai komitmen Bank Indonesia dalam mendukung kebijakan berbasis keilmuan (research-based policy). Serta memperkuat dan memperkaya dasar pengambilan kebijakan.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga serta ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur, kembali menggelar Conference & Winner Announcement dalam rangkaian kegiatan East Java Economic (EJAVEC) Forum 2024 yang ke-11.

Acara ini mengusung tema “Optimalisasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Stabilisasi Harga untuk Memperkuat Ketahanan dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur”, Rabu (23/10).

Conference ini merupakan puncak acara EJAVEC Forum 2024, yang turut dihadiri oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur, akademisi, asosiasi usaha, perbankan, dan media.

Dalam sambutan pembuka, Dekan FEB Universitas Airlangga, Prof. Dian Agustia, menyampaikan bahwa penyelenggaraan EJAVEC tahun 2024 bertujuan menggali gagasan konstruktif dari masyarakat dan mahasiswa untuk mengatasi berbagai isu strategis yang ada di Jawa Timur.

Tujuan tersebut juga dipertegas oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Ir. Joko Irianto.

“Untuk mendorong Jawa Timur menjadi gerbang utama ekonomi nasional yang berdaya saing, diperlukan kajian terstruktur. Khususnya untuk pemetaan kebutuhan sinergi antara pemangku kepentingan”, ujarnya.

Sementara itu, sebagai keynote speaker, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, menjelaskan bahwa ketidakpastian global masih berdampak pada perekonomian.

“Meskipun ekonomi nasional dan Jawa Timur masih tumbuh solid dengan inflasi yang terkendali. Resiliensi tetap perlu didorong melalui penguatan sektor unggulan, seperti agrikultur, pariwisata, dan industri pengolahan”, ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan EJAVEC Call for Paper (EJAVEC CP) 2024 telah menjaring 163 full paper dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Thailand dan Saudi Arabia.

“Paper-paper ini diharapkan dapat memberikan solusi inovatif untuk mendukung pertumbuhan Jawa Timur. EJAVEC sendiri merupakan komitmen Bank Indonesia dalam memperkuat kolaborasi riset demi kemajuan ekonomi Jawa Timur dan nasional”, ungkapnya.

Conference EJAVEC yang digelar di Hotel Westin Surabaya, menghadirkan tiga narasumber yang membahas perkembangan, prospek sektor unggulan, serta strategi kebijakan guna mendukung resiliensi ekonomi.

Prof. Iwan Jaya Azis, Profesor dari Cornell University USA dan Research Scholar BI Institute, menekankan pentingnya inovasi kebijakan yang adaptif di tengah tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

Prof. Mudrajat Kuncoro, Guru Besar Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa tantangan global dan pertumbuhan ekonomi nasional serta regional yang cenderung terpusat di wilayah growth pole menimbulkan ketimpangan antar daerah.

Menanggapi hal ini, Prof. Rudi Purwono, Guru Besar Universitas Airlangga, menegaskan pentingnya transformasi ekonomi yang melibatkan perubahan struktural, peningkatan produktivitas, serta peningkatan pendapatan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di Jawa Timur.

Dalam acara ini, juga diumumkan pemenang dari 163 paper yang telah diseleksi, di mana 16 finalis terbaik terpilih. Proses seleksi melibatkan 8 dewan juri yang kompeten di bidangnya.

Beberapa sumbangan pemikiran dari 16 finalis di antaranya adalah strategi hilirisasi pertanian, pengukuran spesialisasi sektor pariwisata di Jawa Timur, serta pengaruh aglomerasi industri terhadap tenaga kerja di Jawa Timur.

Beberapa finalis juga mengembangkan simulasi model untuk melihat dampak kebijakan. Hasil dari pemikiran ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam memperkuat resiliensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Diharapkan rangkaian kegiatan EJAVEC ini dapat semakin mempererat sinergi dan kolaborasi riset antara Pemerintah, Akademisi/Perguruan Tinggi, Industri/Pelaku Usaha, Media, serta Komunitas/Asosiasi, sehingga terus memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur dan nasional.


@Man