Surabaya | Metropos News – Perekonomian Jawa Timur menunjukkan performa positif di Triwulan III-2024, dengan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp808,53 triliun, sementara PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp492,43 triliun.

Ekonomi provinsi ini tumbuh 1,72 persen dibanding Triwulan II-2024 (q-to-q) dan 4,91 persen dibanding Triwulan III-2023 (y-on-y).

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Zulkipli M.Si, Selasa (5/11/).

Menurut Zulkipli, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mencatat pertumbuhan tertinggi q-to-q sebesar 8,24 persen. Adapun, Komponen Ekspor Barang dan Jasa melonjak 4,62 persen, menjadi pendorong utama dari sisi pengeluaran.

“Secara tahunan, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial yang naik signifikan hingga 9,85 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 10,95 persen”, ujarnya.

Secara kumulatif hingga Triwulan III-2024, ekonomi Jawa Timur tumbuh 4,90 persen, dengan sektor Transportasi dan Pergudangan naik signifikan sebesar 10,39 persen. Dari sisi pengeluaran, Lembaga Nonprofit menjadi komponen dengan pertumbuhan terbesar sebesar 13,58 persen.

Struktur ekonomi Jawa Timur masih didominasi oleh Industri Pengolahan, yang menyumbang 30,54 persen terhadap total PDRB. Dari sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) menjadi kontributor utama dengan porsi sebesar 59,78 persen.

“Tren pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Timur berhasil memanfaatkan momentum pemulihan, terutama di sektor industri dan ekspor, yang menjadi mesin utama peningkatan ekonomi di tengah persaingan nasional”, pungkasnya.


R3d