Simulasi Pemilu Mini hingga Mainan Tradisional, Meriahkan Pameran P4F SD Al Falah Surabaya
Surabaya | Metropos News – Selama tiga hari berturut-turut, SD Al Falah Surabaya menghadirkan pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Al Falah (P4F). Yakni kegiatan tahunan yang mengintegrasikan pembelajaran akademik, dengan nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, keberlanjutan, dan pesan perdamaian.
Pameran edukatif ini berlangsung mulai Selasa hingga Kamis, 10–12 Desember 2024, di Jl. Taman Mayangkara No. 2-4, Darmo, Wonokromo, Surabaya.
Kegiatan yang melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 ini, tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas siswa. Tetapi juga menjadi sarana penanaman nilai karakter pada mereka.
Kegiatan hari pertama dibuka dengan presentasi proyek siswa kelas 5 dan 6. Dimana siswa kelas 6 menyelenggarakan miniatur simulasi pemilu. Mulai dari pembentukan KPU dan Bawaslu, hingga pemilihan presiden dan wakil presiden SD Al Falah Surabaya.
“Simulasi ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya demokrasi. Disini, mereka belajar langsung proses pemilu. Dari kampanye, debat kandidat, hingga pencoblosan. Semua warga sekolah, mulai siswa, guru, tendik, hingga komite, turut menjadi pemilih,” ujar Ustadzah Yuni Wahida, Kepala SD Al Falah Surabaya, Selasa (10/12/24).
Sementara itu, siswa kelas 5 mengusung tema Agen Perdamaian. Mereka memamerkan proyek kampanye tentang pentingnya persahabatan, kerukunan, dan toleransi, dengan tujuan memperkuat nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada hari kedua, giliran siswa kelas 1 dan 4 menampilkan kreativitas bertema kebhinekaan dan warisan budaya Nusantara. Dimana siswa kelas 1 akan menyuguhkan pertunjukan gerak dan lagu daerah sebagai bentuk kebhinekaan Nusantara.
Di sisi lain, siswa kelas 4 memamerkan mainan tradisional seperti congklak dan gasing. “Mainan ini bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga simbol warisan budaya yang perlu dilestarikan. Kami ingin anak-anak bangga dengan budaya lokal,” jelas Ustadzah Ida.
Sementara kegiatan hari terakhir, fokus pada isu keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Siswa kelas 2 mempersembahkan proyek daur ulang barang bekas, seperti pembuatan sabun dan lilin dari minyak jelantah.
Sementara itu, siswa kelas 3 memamerkan karya kreatif bertema pelestarian lingkungan. “Lewat proyek ini, kami ingin siswa memahami bahwa tindakan kecil seperti mendaur ulang memiliki dampak besar jika dilakukan bersama,” imbuhnya.
Ustadzah Ida menekankan, bahwa perayaan P4F ini membuktikan komitmen SD Al Falah Surabaya, dalam mencetak generasi masa depan yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan berwawasan global.
“Kami tidak hanya membekali siswa secara akademik. Tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang penting bagi siswa. Harapannya, mereka tumbuh menjadi agen perubahan yang mampu menyelesaikan tantangan di sekitar mereka. Sekaligus menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” pungkasnya.
Kegiatan P4F ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadopsi metode pembelajaran yang lebih holistik dan berdampak nyata bagi pembentukan karakter generasi muda.
R3d
