Banyuwangi | Metropos News – Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) meluncurkan program Lare Banjar (Lawan Diare di Desa Banjar) sebagai bagian dari praktik kerja lapangan (PKL).

Program yang berlangsung di Kecamatan Licin, Banyuwangi, ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi bersih untuk mencegah diare.

Ketua PKL, Mohammad Devan Tri Oktavadhan, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama adalah pemetaan risiko diare, termasuk mendata rumah tanpa jamban dan aliran sungai yang digunakan untuk mandi cuci kakus (MCK).

“Hasil pemetaan ini akan digunakan untuk advokasi kepada pemerintah desa dan puskesmas agar kebijakan sanitasi lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Mahasiswa juga menggelar edukasi bagi siswa sekolah dasar, ibu rumah tangga, dan kader desa seperti PKK. Materi mencakup kebersihan lingkungan, pengolahan makanan sehat, hingga pembuatan produk herbal dari jahe dan serai sebagai pencegahan diare.

Advokasi yang dilakukan kelompok PKL ini mendapat respons positif dari pemerintah desa.

“Pemerintah setuju mengalokasikan dana untuk pembangunan septic tank dan perbaikan fasilitas toilet umum,” tambah Devan.

Program Lare Banjar diharapkan terus berlanjut dengan dukungan pemerintah desa dan puskesmas.

“Kami ingin program ini meningkatkan kesehatan masyarakat Desa Banjar dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam menghadapi masalah sanitasi dan kesehatan lingkungan,” pungkasnya.


R3d