Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, menekankan bahwa wisatawan domestik memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan industri pariwisata dalam negeri. Menurut Bambang, wisatawan lokal lebih mudah dijangkau dan dapat diberikan berbagai insentif yang mendorong mereka untuk terus berwisata di Indonesia, dibandingkan wisatawan asing yang lebih sulit dipengaruhi.

“Mungkin kita perlu lebih fokus pada wisatawan lokal, karena mereka lebih mudah dijangkau dan memiliki potensi yang besar untuk terus berkunjung. Ini adalah segmen yang bisa kita pertahankan dan kembangkan lebih baik daripada wisatawan asing,” ujar Bambang saat ditemui di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/2/2025).

Efisiensi Anggaran, Kemenpar Tetap Berkomitmen pada Program Unggulan

Bambang juga menyebutkan bahwa pada awal tahun 2025, pemerintah telah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran di berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Setelah melalui rekonstruksi anggaran, sisa anggaran yang tersedia untuk Kemenpar hanya sebesar Rp884,9 miliar untuk tahun 2025.

Meskipun mengalami pengurangan anggaran, Bambang mengapresiasi komitmen Kemenpar untuk tetap menjalankan program-program unggulan mereka. Namun, ia juga menanyakan langkah-langkah yang akan diambil Kemenpar dalam menghadapi situasi anggaran yang terbatas tersebut, agar sektor pariwisata tetap berkembang.

Pentingnya Target Wisatawan Asing di Tengah Tantangan

Selain wisatawan domestik, Bambang juga menyoroti pentingnya menarik wisatawan asing. Ia mencatat bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi wisata yang luar biasa, jumlah wisatawan asing yang berkunjung masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

“Tentu saja, kita harus tetap fokus pada target wisatawan asing. Walaupun potensi kita sangat besar, baik dalam sektor budaya maupun wisata alam, kita masih tertinggal dibandingkan negara-negara seperti Malaysia yang bisa menarik 7 juta wisatawan asing,” jelas Bambang.

Sebagai perbandingan, Bambang mengungkapkan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak destinasi wisata unggulan seperti Lombok, jumlah wisatawan asing yang berkunjung masih sangat rendah, hanya sekitar 500 ribu turis.

Lombok: Potensi Wisata Halal yang Terbuka Lebar

Bambang juga menyoroti potensi besar Lombok sebagai destinasi wisata halal, yang berpotensi menarik wisatawan dari Timur Tengah, khususnya Arab Saudi dan Malaysia. Ia berharap pemerintah bisa lebih fokus untuk mengembangkan Lombok menjadi destinasi wisata halal yang dikenal di kalangan wisatawan Muslim.

“Lombok memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata halal yang sangat menarik bagi wisatawan Muslim dari Arab Saudi dan Malaysia. Ini adalah peluang yang sangat besar bagi kita untuk meraih segmen pasar yang belum tergarap dengan maksimal,” tambah Bambang.

Upaya Kemenpar dalam Meningkatkan Pariwisata

Di tengah tantangan anggaran yang ada, Bambang berharap Kementerian Pariwisata tetap dapat menjalankan berbagai program unggulan untuk mendukung pariwisata Indonesia. Beberapa program yang sedang digencarkan Kemenpar antara lain gerakan wisata bersih, pariwisata 5.0 yang memanfaatkan digitalisasi, serta upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas desa wisata.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Bambang yakin sektor pariwisata Indonesia dapat terus berkembang, baik melalui potensi wisata lokal yang dimiliki maupun dengan menarik lebih banyak wisatawan asing.