Surabaya | Metropos News – BKKBN Jawa Timur, GP Ansor Jawa Timur, dan Gerakan Ayo Mondok (GAM) resmi berkolaborasi mencegah stunting di Jawa Timur.

Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada acara Syawal Fest PW GP Ansor Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya.

Kolaborasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat, khususnya pemuda, terkait bahaya pernikahan dini dan dampaknya terhadap angka stunting.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya penanggulangan stunting.

“Langkah awal kerjasama ini meliputi sosialisasi di pondok pesantren dan pembentukan Pojok Bangga, di berbagai pesantren. Pojok Bangga akan memberikan informasi membangun keluarga berkualitas, terutama bagi calon pasangan muda”, ujarnya.

Ketua GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menyatakan kesiapannya  melibatkan seluruh kader Ansor.

“Mulai dari tingkat ranting akan kami mensosialisasikan pencegahan pernikahan dini dan stunting, fokus pada daerah Tapal Kuda dan Madura yang memiliki angka stunting tinggi. Sosialisasi akan menyasar masyarakat dan pondok pesantren di wilayah tersebut”, ungkapnya.

KH. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Ketua Harian GAM, menyatakan dukungan penuh terhadap kerjasama ini.

“Bagaimana membangun keluarga yang berkualitas, menekan angka stunting, hingga polemik pernikahan dini, ” ujarnya.

Kerjasama ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di Jawa Timur melalui pendekatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren.


@Man