Dua Wisudawati Non-Muslim Akui Harmoni Toleransi dan Keberagaman di Unusa
Surabaya | Metropos News – Prosesi wisuda Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun ini, diwarnai kisah inspiratif dari dua wisudawati non-Muslim.
Adalah Waryani (54) dan Ana Zenetia Paulo Soares de Rosa (23), dua mahasiswi S1 Kebidanan yang membuktikan bahwa keberagaman agama tidak menjadi penghalang untuk meraih pendidikan di kampus berbasis ke-Islaman.
Waryani, seorang Kristen kelahiran Kalten, menempuh jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), setelah sebelumnya menyelesaikan D3 Kebidanan. Saat ini, ia bekerja di RS Darmo dan menjadi wisudawati tertua.
“Saya merasa dihormati selama kuliah di Unusa. Bahkan, saya senang mengenakan kerudung,” ujar Waryani yang juga memiliki menantu asal Kanada.
Sementara itu, Ana Zenetia, mahasiswi Katolik asal Timor Leste, melanjutkan pendidikannya melalui jalur alih jenjang. “Saya tetap menjalankan ibadah dengan nyaman. Teman-teman Muslim selalu menghormati dan bahkan merayakan Natal bersama saya,” ungkapnya.
Keduanya mengakui bahwa lingkungan akademik di Unusa sangat inklusif. Serta menjunjung tinggi nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Meski berasal dari latar belakang agama minoritas, mereka merasa diterima dan dihormati. Bahkan, Ana juga aktif dalam kegiatan sosial bersama organisasi mahasiswa Muslim.
Keberhasilan mereka menyelesaikan studi di program yang telah terakreditasi Unggul ini, menjadi bukti nyata bahwa Unusa tidak hanya mencetak tenaga kesehatan profesional. Tetapi juga menjunjung nilai-nilai toleransi dan keberagaman.
@Man
