Jawa Timur Ditetapkan sebagai Pusat Studi Budaya Panji dan Seni Topeng Dunia
Malang | Metropos News – Budaya Panji, dengan keunikan asal-usulnya yang murni dari Jawa tanpa pengaruh epik India, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia.
Tidak hanya populer di dalam negeri, kisah Panji telah melintasi batas geografis hingga Thailand, Kamboja, dan Vietnam, mencerminkan eratnya pertukaran budaya sejak masa pra-kolonial.
Menyadari potensi ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur menetapkan langkah besar. Yakni menjadikan Jawa Timur sebagai pusat studi dan pengembangan budaya Panji di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala Disbudpar Jatim, Evy Afianasari, menyampaikan bahwa program unggulan seperti “Topeng untuk Dunia” tidak hanya melestarikan seni, tetapi juga membangun kapasitas para pelaku seni dengan pelatihan teknis, manajerial, dan strategi bisnis pertunjukan.
“Aspek ekonomi seni pertunjukan menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan tradisi ini,” ungkap Evy.
Ia juga menekankan bahwa dukungan pemerintah daerah berupa kebijakan, anggaran, dan fasilitas seperti panggung pertunjukan serta promosi yang terstruktur sangat dibutuhkan.
Program ini dirancang dengan pendekatan multi-stakeholder, melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
“Pendekatan ini bertujuan menciptakan ekosistem seni yang kuat dan mendukung regenerasi seniman muda,” tambahnya.
Selain fokus pada seni pertunjukan, program ini juga mengintegrasikan aspek edukasi melalui pendampingan sekolah dan komunitas.
Generasi muda diajak untuk mengenal, memahami, dan mencintai seni topeng, sekaligus menjaga kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Evy berharap, adaptasi cerita Panji dalam pertunjukan kontemporer dapat memperkaya budaya tanpa kehilangan esensinya.
“Cerita Panji tetap relevan karena menyentuh tema universal seperti relasi manusia, kekuasaan, dan spiritualitas,” jelasnya.
Melalui strategi yang terencana dan kolaborasi luas, Jawa Timur optimistis revitalisasi budaya Panji dapat berlangsung berkelanjutan.
Program “Topeng untuk Dunia” bukan sekadar pelestarian seni, melainkan upaya menjaga nilai-nilai luhur budaya agar tetap hidup dan bermakna bagi generasi masa kini dan mendatang.
@Man
