Banyuwangi Cetak Tukang Profesional dari Kalangan Disabilitas
Banyuwangi | Metropos News – Kabupaten Banyuwangi berkomitmen menciptakan lingkungan inklusif, dengan melatih puluhan penyandang disabilitas menjadi tenaga ahli di bidang pertukangan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT), yang digelar di SMKN Glagah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dan Persatuan Penyandang Disabilitas (PPDI) Banyuwangi.
Sebanyak 20 peserta disabilitas daksa dan rungu, mengikuti pelatihan selama empat hari, 21-24 April 2025. Pelatihan ini ditutup dengan uji kompetensi, di mana peserta berhasil mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyebut program ini sebagai langkah besar menuju dunia kerja yang lebih inklusif.
“Pelatihan ini bukan hanya soal keterampilan. Tetapi menciptakan paradigma baru, bahwa pekerjaan konstruksi terbuka bagi siapa saja, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis. Program ini juga bertujuan membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas di sektor konstruksi yang selama ini didominasi tenaga non-disabilitas.
“Kami mendorong dunia usaha di Banyuwangi untuk lebih terbuka terhadap tenaga kerja disabilitas. Bahkan, kami telah membuka jalur khusus bagi penyandang disabilitas dalam formasi CPNS,” tambah Ipuk.
Program ini sejalan dengan inisiatif Pemkab Banyuwangi untuk menciptakan kesetaraan. Termasuk melalui Program Agage Pintar, yang memastikan semua jenjang pendidikan terbuka untuk penyandang disabilitas.
“Kami ingin memastikan hak-hak disabilitas terjamin, mulai dari pendidikan hingga dunia kerja,” tutup Ipuk.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan, Umar Asmoro, menjelaskan bahwa pelatihan mencakup berbagai keterampilan. Seperti pemasangan bata, plesteran, perpipaan, sanitasi, hingga pengecatan.
“Materi pelatihan disesuaikan dengan kemampuan para peserta. Sehingga semua bisa mengikuti dengan baik,” jelas Umar.
Sertifikat kompetensi yang diperoleh peserta, memberikan daya saing lebih dalam dunia kerja. “Dengan sertifikat ini, mereka memiliki kredibilitas untuk bersaing secara profesional,” pungkasnya.
@Man
